Pengguna browser Firefox di Indonesia ternyata cukup besar. Tercatat oleh Mozilla, pengguna alat peramban Firefox di tanah air mencapai 70 persen dari total internet user lokal.
Maka tidak mengherankan jika Indonesia menjadi salah satu negara penting bagi Mozilla. Pasalnya, Indonesia bisa menjadi contoh negara yang sukses mengadopsi Firefox yang merupakan browser non-profit.
"Indonesia bisa menjadi salah satu contoh negara yang sukses menggunakan Firefox, dimana browser tersebut hasil kembangan Mozilla organisasi non-profit. Indonesia juga menjadi contoh, bagaimana relawan kami memegang peran penting sehingga mampu menghasilkan browser yang aman," kata Mitchell Baker, Mozilla Founder and Chairwoman, saat berbincang dengan okezone, di Hotel Interconntinental, Jakarta, Senin (27/9/2010).
Baker melanjutkan, Mozilla berbeda style dengan browser lainnya dalam menghasilkan fitur-fitur tambahan di browsernya, sehingga dia lebih senang menyebutkan bahwa Firefox hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dan bukan mencari keuntungan.
"Kami terus mengembangkan bersama volunteer kami, layanan lokal agar bisa dekat dengan pengguna lokal juga," sebutnya.
Saat ini, Firefox tersedia dalam beragam layanan bahasa, termasuk Bahasa Indonesia. Dari 70 persen pengguna si 'Rubah Api' ini, 80 persen memang masih menggunakan dalam Bahasa Inggris, akan tetapi 17 persen menggunakan versi Bahasa Indonesia.
Barker juga menyebutkan, ada dua hal yang menjadi kunci sukses Firefox dalam mempertahankan posisinya di Tanah Air.
"Pertama, Mozilla mengembangkan browser yang lokal dan membuat produknya sangat mudah dikustomisasi. Kedua, kami terus mendekatkan diri dengan komunitas lokal, agar bisa memenuhi layanan dengan citarasa lokal," tandas wanita yang hanya mempunyai waktu berkunjung ke Indonesia satu hari ini.(Okezone)
Source: Hariyanto Blog